Wednesday 25 January 2017

Trump Kaji Keputusan Obama Soal Bantuan Rp 2,9 T untuk Palestina


Pemerintahan Amerika Serikat (AS) era Presiden Barack Obama diketahui mengalirkan bantuan US$ 220 juta (Rp 2,9 triliun) untuk Palestina pada saat-saat terakhir, sebelum transisi kekuasaan. Kini, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tengah mengkaji keputusan itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (26/1/2017,) bantuan itu dimaksudkan untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza yang luluh lantak akibat konflik dengan Israel. Sejumlah pejabat AS menyebut, sebagian dana telah ditransfer ke Palestina. Namun pemerintahan Trump akan menyelidiki keputusan itu, untuk melihat apakah bisa 'disesuaikan'.

"Dalam saat-saat terakhir, mantan Menteri Luar Negeri John Kerry menginstruksikan USAID untuk mengalirkan US$ 220,3 juta bagi program pemulihan Gaza," tutur pelaksana tugas juru bicara Departemen luar Negeri AS, Mark Toner. 

USAID yang merupakan kependekan dari United States Agency for International Development ini merupakan lembaga pemerintah AS yang bertanggung jawab menyalurkan bantuan untuk warga sipil di luar negeri.

"Departemen Luar Negeri saat ini sedang mengkaji pengeluaran saat-saat terakhir yang disetujui pemerintahan sebelumnya dan akan melakukan penyesuaian jika diperlukan, demi memastikan apakah hal itu sejalan dengan prioritas pemerintahan Trump-Pence," imbuhnya.

Meskipun menjadi sekutu dekat Israel, AS juga menjadi donatur utama dalam upaya internasional untuk membantu warga Palestina pulih dari konflik.

Dalam minggu-minggu terakhir menjabat, Kerry yang merupakan Menlu AS era Obama, cenderung kritis pada aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang seharusnya menjadi wilayah Palestina. Kerry saat itu memperingatkan Israel bahwa keberadaan permukiman Yahudi di sana akan menghambat upaya perundingan damai Israel-Palestina. 

Pemerintahan Trump diperkirakan akan lebih simpatik pada pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Terlebih, Trump telah mencalonkan seorang duta besar yang mendukung aktivitas permukiman Israel.

Sumber

0 comments:

Post a Comment

 

Indonesia

Tips

Trend